Post Icon

Tragedy Dewi Raksa Parati dan Dewi Sitanana ( konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan)


Tragedy Dewi Raksa Parati dan Dewi Sitanana
Alkisah suatu masa di sebuah kerajaan langit terdapat dua Dewi bersaudara , tetapi satu sama lainnya selalu saja tidak akur, dua dewi tersebut adalah Dewi Sitanana, Dewi Air, dan kakaknya Dewi Raksa Parati, Dewi Petir dan tentu saja sang raja penguasa langit Dewa Gaganeswara. Setiap saat Dewi Raksa Parati selalu saja mencari-cari masalah agar dia dapat membuat sang adik Dewi Sitanana mengalami kesukaran, hal itu disebabkan karena Dewi Raksa Parati cemburu dengan kasih sayang ayahnya yang lebih banyak tercurah untuk adiknya tersebut, sedangkan dia merasa sebagai putri dari istri pertama ayahnya seharusnya yang mendapat perhatian total adalah dirinya bukannya Sitanana. Dan tentu saja Sang penguasa langit Dewa Gaganeswara sudah terlalu pusing untuk mengurus pertengkaran kedua putrinya itu, sedangkan beliau harus terus mengurus kerajaan langitnya. Suatu hari ketika dewi raksa parti benar benar sudah keterlaluan dalam mengerjai Sitanana dengan memakai kekuatannya mengendalikan petir dan membuat sitanana terluka akibat ulahnya, lalu Sang Raja memutuskan untuk memberikan hukuman dengan cara menyuruh mereka turun kebumi untuk merenungkan sikap masing-masing dan mengancam apabila setelah pengasingan mereka masinh saja belum bisa belajar untuk menjadi dewasa satu sama lain, Sang Raja pun tidak akan menerima mereka lagi untuk kembali kekerajaan langit, dengan kata lain mereka akan dibuang. Maka mereka pun dengan berat hati turun kebumi dengan diantar oleh sang raja, dan sang raja memperingatkan supaya mereka harus menyembunyikan jati diri mereka dari manusia, apabila mereka ketahuan maka akan dicabut anugrahnya sebagai seorang dewi dan akan tetap berada dibumi sebagai seorang manusia, lalu sang raja juga memperingatkan agar mereka janga sampai jatuh cinta pada seorang manusia karena pada akhirnya cinta itu akan membunuh mereka. Kedua dewi pun paham atas semua perkataan ayah mereka.dan setelah seratus hari mereka akan dijemput kembali.
Pada awalnya semua baik-baik saja dan mereka menyadari bahwa kelakuan mereka selama ini menyebabkan mereka dalam kesulitan satu sama lain. Dan mereka berjanji akan menjadi lebih dewasa dan akan membuat ayah mereka bangga mempunyai putri seperti mereka, namun suasana akur ini tidak berjalan lama karna suatu ketika Dewi Sitanana dan Dewi Parati menyukai seorang pemuada yang sama, awalnya mereka mencoba menahan perasaan mereka, namun lama kelamaan perasaan mereka pun tak tertahankan. Lalu baik Dewi Raksa Parati maupun Dewi Sitanana mencoba mendekati pemuda tersebut, namun tanpa disadari sang pemuda itu justru lebih tertarik dengan dewi sitanana karna sifat lembutya ketimbang Dewi Raksa Parati. Dan hal tersebut pun mengundang kemarahan sang dewi petir, yang tanpa sengaja menunjukan kekuatannya itu dengan maksud ingin melukai adiknya. Ia merasa sangat marah karna menganggap semua yang ingin ia miliki selalu saja adiknya itu yang berhasil memilikinya pada akhirnya. Tentu sanja sang pemuda pun sangat tercengang dengan kekuatan yang dimiliki Dewi Raksa Parati, namun sang pemuda bukannya mundur dan takut justru maju dan mengatakan bahwa yang ia cintai itu adalah sitanana bukannya dirinya dan mengatakan bahwa dia akan melindugi Sitanana apapun ayang akan dilakukan raksa parti nantinya, tentu saja sang dewi petir itu pun menjadi sangat marah dan merasa bahwa Sang Dewata Agung sangat tidak adil menentukan takdirnya, dan sang dewi petir itupun memakai seluruh kekuatannya untuk memusnakan kedua sejoli tersebut “ kalian patut lenyap, karna kalian telah membuat hatiku sangat hancur” hardir Dewi Raksa Parati . tentu saja Dewi Sitanana tidak diam saja, dia berusaha melawan dengan seluruh kekuatan yang ia miliki namun tidak berhasil, dan akhirnya Dewi Sitanana dan pemuda itu terbunuh ditangan Dewi Raksa Parati yang tidak lain adalah kakaknya sendiri. Dan saat itu pula sang raja langit turun, dan sang raja sangatlah bersedih melihat kedua nasib malang putrid-putrinya, sang dewa pun harus memutuskan hukuman sebagai raja, namun juga sebagai seorang ayah yang melihat kemusnahan kedua putrinya. Dengan berat hati sang raja menerima kematian dewi sitanana dan memutuskan untuk mengurung dewi raksa parati dalam perut bumi dengan hati pilu.
Sungguh tragis karena sikap tidak dapat mengendalikan dirinya Dewi Raksa Parati mendapatkan hukuman terkurung seumur hidupnya, dan Dewi Sitanana karena sikapnya yang lemah dan tidak bisa mengambil sikap dirinya harus berakhir ditangan kakaknya sendiri dan sang Raja Langit Dewa Gaganeswara karena dirinya tidakbisa mengatur putrid-putrinya sejak awal maka terjadilah tragedy seperti ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar